"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Tuesday, August 23, 2011

Barcode, Merek dan Sistem Ekonomi

Amos 8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"

Dalam sistem perniagaan pada masa hidup Amos, orang adalah suatu komoditi yang paling mengiurkan. Manusia menjadi sumber keuntungan yang sangat besar.  Dalam sejarah perkembangan dunia perniagaan, selalu menempatkan faktor manusia sebagai fokus dalam kegiatan bisnis.  Dalam hal menghasilkan suatu produksi barang dan atau jasa senantiasa menempatkan faktor manusia sebagai sasaran untuk menarik keuntungan maksimal. Terkait dengan produk, dan merek mempertimbangkan apakah ada sasaran yang memliki karakteristik yang unik dan dapat diukur dan sejumlah faktor lain untuk memutuskan adaptasi produk atau standarisasi agar menghasilkan hasil maksimal

Onkvisit, S dan J.J.Shaw dalam bukunya International Marketing: Analysis and Strategi menyatakan bahwa keputusan merek terhadap produk yang dihasilkan dibedakan menjadi produk generik (tanpa merek) dan produk bermerek. Keputusan mengunakan merek dalam produk yang dihasilkan menuntut kejelian dalam mengambil tindakan untuk memilih "private label" atau "manufacturer's own brand".

Bila mengambil keputusan tanpa merek / no brand, maka secara tiori akan memiliki keunggulan:
  • Biaya produksi murah.
  • Biaya pemasaran murah.
  • Legal cost murah,
  • Pengendalian yang fleksibel atas kuantitas dan kualitas.
  • Cocok untuk memasarkan komoditas (produk-produk yang tidak bermerek atau tidak terdiferensi)
Dan kelemahannya :
  • Tidak memiliki identitas di pasar.
  • Dapat terlibat (terjerumus) dalam persaingan harga.
Sedangkan bila mengunakan merek maka memiliki keunggulan strategi karena bermerek yang meliputi :
  • Konsumen dapat mengetahui dan mengenal produk dengan lebih baik.
  • Memberi peluang yang lebih baik untuk diferensiasi produk.
  • Memungkinkan terciptanya kesetiaan merek dan pembelian ulang.
  • Memungkinkan penetapan harga premium.
  • Memungkinkan untuk membuat permintaan akan produk lebih inelastis
Kelemahannya adalah:
  • Biaya produksi mahal.
  • Biaya pemasaran mahal.
  • Legal cost mahal.
Hal menarik dalam sistem perdagangan bermerek saat ini terutama dalam persaingan bisnis dari skala besar sampai kecil dituntut kecepatan, ketepatan dan akurasi data yang tinggi sehingga mendapatkan efisiensi dan efektifitas. Produk yang tanpa merek yang secara tiori murah ternyata kesulitan bila diperhadapkan dengan faktor kecepatan dan ketepatan serta akurasi data sehingga berkecenderungan menjadi mahal. Dalam perkembangan teknologi untuk mendapatkan produktivitas maka dipakai BARCODE yang dapat dibaca oleh perangkat scanner. Barcode diaplikasikan dalam label, kwitansi, tanda terima yang berfungsi sebagai identitas, sehingga apabila dibaca oleh alat scanner secara cepat akan menampilkan seluruh informasi yang akurat sesuai data yang diinput pada layar monitor/LCD.
Dengan alasan keuntungan yang didapatkan oleh konsumen karena adanya sebuah merek / branding, dengan menyatakan bahwa sistem dibangun menjadi mahal namun justru dengan keuntungan yang didapat menjadi murah karena meningkatkan produktivitas  dan meningkatkan resiko kesalahan dan kerugian akibat tidak akuratnya data yang diinput manual, sehingga merek dengan barcode yang melekat di dalamnya sudah mewarnai sejumlah produksen dan retailer, antara lain:
  1. Perdagangan modern.
  2. Industri besar sampai home industri.
  3. eksportir dan importir serta distributor.
  4. Penerbit.
Barcode di bawah otoritas EDIFACT yang berada di bawah naungan PBB / UN sehingga menjadi suatu standarisasi yang unik dan universal, dikenal dan diakui di seluruh dunia dengan temuan teknologi GS1 System yang bertujuan membantu produksen dan retailer untuk mendistribusikan produknya secara global sehingga hanya dengan mengamati barcode dapat melakukan:
  • Identifikasi produk
  • Pengontrolan stock, bahan mentah.
  • Nomor batch
  • Tanggal kadaluarsa
  • Tanggal produksi
  • Dll / dan informasi lain yang dibutuhkan/ diinginkan.
Barcode dan merek dagang adalah baik digunakan dalam produk dan jasa yang dihasilkan manusia namun Firman Tuhan mengigatkan bahwa manusia bukan suatu obyek yang disama dengan produk buatan manusia. Nabi Amos mengalami masa dimana nilai manusia dipersamakan dengan barang yang ada di pasar. Firman-Nya menempatkan manusia di atas segala barang yang dijual di pasar, sehingga barcode yang melekat dalam merek produk baik barang dan ataupun jasa berbeda dengan manusia yang adalah ciptaan TUHAN.
Tuhan telah memberi perintah kepada manusia yang diwakili kepada Adam dan Hawa untuk berkuasa atas segala sesuatu dibumi, termasuk juga hewan dan tumbuhan sehingga hewan dan tumbuhan dapat diperlakukan setara dengan produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha sektor ekonomi perternakan, perkebunan, pertanian ............ mengigat hewan dan tumbuhan sehingga bila memberikan barcode atas hewan dan tumbuhan masih diperkenan TUHAN karena TUHAN telah didelegasikan wewenang demikian kepada ADAM dan HAWA maka memgunakan biocips kepada hewan dan atau tumbuhan masih dalam batas izin Tuhan, tetapi TUHAN tidak mengizinkan memasang bio-nano mikro cips kepada manusia karena manusia bukan komoditi untuk dieksplotasi dalam suatu sistem bisnis terlebih lebih adanya "fee" dalam pemberian aplikasi barcode.
Merek, dan barcode sudah menjadi sistem dalam ekonomi dunia. Pengunaan barcode dengan bijaksana mendatangkan keuntungan bagi manusia namun bila menjadikan sesama manusia menjadi obyek yang setara dengan hewan dan tumbuhan serta produk yang dihasilkan produksen maka sudah mendatangkan murka Allah dimana murka Allah akan jauh lebih besar terhadap membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut.
Tuhan mengajarkan kepada manusia untuk menjunjung tinggi nilai manusia. Manusia bukan sosok yang harus disembah oleh manusia lain yang lebih berkuasa melainkan baik besar maupun kecil, kaya maupun miskin, terhormat atau yang hina semuanya hanya menyembah TUHAN dan menempatkan Tuhan diatas segala tahta dan harta dan manusia sesama.

sumber: weruah.wordpress.com

No comments:

Post a Comment