"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Tuesday, August 23, 2011

Terlalu Sibuk? Justru Harus Berdoa


Terlalu sibuk? justru harus berdoa adalah sebuah buku terjemahan dari tulisan Bill Hybels yang berjudul Too Busy Not To Pray yang diterbitkan oleh InterVarsity Press, P.O. Box 1400, Downers Grove, IL 60515, USA. Buku ini terjemahan Agustian Nugroho Sutrisno, diterbitkan di Indonesia oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih dengan ISBN: 978-602-8009-16-4

Buku ini berisi peringatan akan hidup penuh resiko tanpa kehadiran Allah dan bahayanya terlalu sibuk sehingga menelantarkan kesehatan rohani yang dibutuhkan dalam derasnya percepatan dan aneka lompatan ekonomi, sosial, politik, teknologi, ..... Melalui doa akan mengalami Tuhan hadir menyertai dan menunjukkan superior atasi segala hal yang mustahil bagi manusia namun tidak bagi Tuhan yang disapa melalui doa. Setiap saat dalam lintasan waktu manusia terasa lelah dengan kesibukannya sehingga hal terlalu sibuk? justru harus berdoa adalah konsep klasik, yang tidak berubah sepanjang zaman.

Manusia sulit menghindari perasaan putus asa, tidak berdaya dan takut. Penulis mengajarkan kebenaran bahwa doa menyediakan jembatan dari keputusasaan ke harapan. Dari ketakutan kepada rasa percaya diri. Dan paling penting dari menonton kepada partisipasi. Doa adalah menjawab kebutuhan di sekitar kita, lahir dari hasrat yang murni untuk menolong sesama dan umat Allah, bangun dari kursi empuk dan masuk ke dalam masalah, karena doa cenderung berkaitan dengan perjuangan melawan ketidakadilan dalam segala bentuk. Penulis percaya bahwa Allah menyediakan peran peran yang perlu dimainkan oleh setiap umat Allah, hanya jika kita menenangkan pikiran, bertekuk lutut, dan mengambil waktu untuk menemukannya.

Pesan penting dan utama dalam buku yaitu :

  1. Allah memanggil dan mengundang manusia / kita sebagai ciptaan-Nya untuk bersekutu. Inisiatif datang dari Dia dengan meruntuhkan berbagai penghalang doa, penggagal doa, dan keenganan kita.
  2. Allah berbicara serta memberikan bimbingan, khususnya untuk "mempraktikkan" kehadiran-Nya dalam pelbagai situasi hidup kita sehari-hari. Setelah itu Ia mengutus kita mewujudkan misi-Nya dan meneruskan kasih-Nya bagi orang yang membutuhkan perhatian, pengharapan dan pertolongan.


Penulis bertanya, apa yang akan terjadi jika setiap pengikut Kristus Yesus secara serius menerapkan praktik kehidupan doa yang solid? Kemajuan macam apa yang menurut Anda akan terjadi jika setiap individu berdoa dengan tekun kepada Tuhan Allah, mencurahkan pengalaman pengalaman pribadi yang dialami hari lepas hari? Penulis berkeyakinan terjadinya perubahan seperti hati dilembutkan, kebiasaan-kebiasaa akan berubah, iman akan bertumbuh dan mengalir kasih Allah yang mengalir dari Allah kepada kita terpancar bagi sesama.


Kehadiran-Nya dalam doa membentuk dan memperkaya hidup dengan empati untuk berbuat sesuatu bagi sesama: orang miskin, orang yang tidak berdaya, tertindas ..... sehingga menampilkan kesalehan pribadi kita yang sejati menjadi kesalehan sosial, menyatakan kasih dan kepedulian sosial sebagai ungkapan kasih kepada Allah, yang semakin dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat saat ini.


Perubahan menjadi lebih baik untuk pribadi kita, lingkungan disekitar kita dan orang banyak akan terjadi dalam hidup kita adalah suatu yang tidak dapat dihindarikan. Bermula dari kemauan untuk belajar dan senang berdoa maka ada jalan terbuka mendapatkan sesuatu yang indah dari Dia, oleh Dia bagi kemuliaan-Nya yang memperbaharui kehidupan pribadi dan sesama. Dan semuanya dimulai dengan doa. Kekekalan dan kemahakuasaan Allah dapat kita saksikan dan alami saat merendahkan diri dihadapan-Nya dan berdoa.


Bahasa sederhana dan khas. Dilengkapi bahan diskusi segar. Sangat cocok digunakan para hamba Tuhan, pendeta, aktivis gereja, maupun siapa saja yang rindu meningkatkan doanya bersama Allah.


Sumber : weruah.wordpress.com

No comments:

Post a Comment