"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Tuesday, January 18, 2011

Gustavo Gutiérrez



Gustavo Gutiérrez Merino, O.P. (lahir di LimaPeru8 Juni 1928; umur 82 tahun) adalah seorang teolog Peru dan imam Dominikan yang dianggak sebagai pendiri Teologi Pembebasan. Ia menjabat sebagai Profesor John Cardinal O'Hara dalam bidang Teologi di Universitas Notre Dame. Ia pernah menjadi profesor di Universitas Katolik Kepausan di Perudan profesor tamu di banyak universitas terkemuka di Amerika Utara dan Eropa. Ia adalah anggota Akademi Bahasa Peru, dan pada 1993 ia dianugerahi Legiun Kehormatan oleh pemerintah Perancis untuk karyanya yang tak mengenal lelah.
Ia juga telah menerbitkan dan menjadi anggota dewan direktur dari jurnal internasional, Concilium.

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Pendidikan

Gutiérrez pernah belajar kedokteran dan sastra (Peru), psikologi dan filsafat (Leuven), dan mendapat gelar doktor dari Institut Pastoral d'Etudes Religieuses (IPER), Université Catholiquedi Lyon.
Pendiri teologi pembebasan ini dilahirkan di Peru, dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan hidup dan bekerja di antara orang-orang miskin di Lima.
Karya terobosan Gutiérrez, A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation (1971) (“Suatu Teologi Pembebasan: Sejarah, Politik, Keselamatan”), menjelaskan pemahamannya tentang kemiskinan Kristen sebagai suatu tindakan solidaritas penuh cinta kasih dengan kaum miskin maupun sebagai protes pembebasan melawan kemiskinan.

[sunting]Tiga dimensi pembebasan

Menurut Gutiérrez, “pembebasan” sejati mempunyai tiga dimensi utama:
Pertama, ia mencakup pembebasan politik dan sosial, penghapusan hal-hal yang langsung menyebabkan kemiskinan dan ketidakadilan.
Kedua, pembebasan mencakup emansipasi kaum miskin, kaum marjinal, mereka yang terinjak-injak dan tertindas dari “segala sesuatu yang membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan diri dengan bebas dan dengan bermartabat”.
Ketiga, teologi pembebasan mencakup pembebasan dari egoisme dan dosa, pembentukan kembali hubungan dengan Allah dan dengan orang-orang lain.

[sunting]Diamati cermat

Teologi pembebasan dan Gutiérrez telah berulang kali diperiksa secara cermat oleh Paus. Bukunya. A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation dibahas oleh Kardinal (saat itu)Ratzinger dan ditemukan mengandung banyak gagasan yang dianggap mengganggu.
Pada September 1984, sekelompok uskup Peru dipanggil ke Roma untuk mendengar langsung kecaman terhadap Gutiérrez dari Vatikan, namun para uskup itu tetap mendukung Gutiérrez.
Meskipun Gutiérrez sendiri tidak dikenai sanksi, banyak teolog pembebasan lainnya mendapatkan sanksi kepausan. Karena hubungan antara para pengikut teologi pembebasan dan kelompok-kelompok komunis seperti Sandinista (umumnya karena orang-orang miskin dilihat sebagai calon potensial pemberontak komunis) banyak imam yang berpikiran pembebasan dibunuh di negara-negara Amerika Selatan pada tahun 1980-an, yang paling terkenal di antaranya adalah Uskup Agung Oscar Romero.

No comments:

Post a Comment