"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Sunday, February 12, 2012

Waktu Damai dan Berdamai Manusia di Bumi


Yesaya 2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. // Ai do të sigurojë drejtësi midis kombeve dhe do të qortojë shumë popuj. Do t’i farkëtojnë shpatat e tyre duke i kthyer në plugje dhe heshtat e tyre në drapinj; një komb nuk ka për të ngritur shpatën kundër një kombi tjetër dhe nuk do të mësojnë më luftën.
 וְשָׁפַט בֵּין הַגֹּויִם וְהֹוכִיחַ לְעַמִּים רַבִּים וְכִתְּתוּ חַרְבֹותָם לְאִתִּים וַחֲנִיתֹותֵיהֶם לְמַזְמֵרֹות לֹא־יִשָּׂא גֹוי אֶל־גֹּוי חֶרֶבוְלֹא־יִלְמְדוּ עֹוד מִלְחָמָה׃ פ
Ini adalah nubuat nabi Yesaya yang akan digenapi, namun untuk waktu dan masanya manusia akan berbeda pendapat karena hal ini belum dilalui oleh sejarah manusia. Saat ini sejarah manusia berdasarkan Alkitab berada dalam masa anugerah.  (http://shpirt.org/2010/02/18/lintas-sejarah-manusia/) dan menantikan sederet pengenapan Alkitab sebelum datangnya masa damai di bumi.
Masa hidup tanpa perang adalah suatu impian sejumlah orang namun yang terjadi justru pertikaian dan perang. Mengapa perang?  perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana memperkuat eksistensi diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi . Dengan mulai secara psikologis dan fisik. Dengan melibatkan diri sendiri dan orang lain, baik secara kelompok atau bukan. Dominasi dan persaingan disebabkan antara lain:
  • Perbedaan ideologi
  • Keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan
  • Perbedaan kepentingan
  • Perampasan sumber daya alam (minyak, hasil pertanian, tanah, sumber air dll)
Keadaan damai terjadi pada saat Dia sang Hakim ( lihat dan bandingkan juga dengan  http://shpirt.org/2010/02/10/sang-hakim/ ) bertindak menyatakan keadilan dan menjadi wasit dalam menegakkan kebenaran, keadilan setelah manusia yang diberi kebebasan dan tanggungjawab memelihara dan menjadi berkat bagi semua makhluk nyata-nyata merusak bumi dan menjadi kacau karena perbedaan ideologi, kepentingan, kekuasaan dan perampasan sumber alam dan kekayaan lainnya (intelektual, sosial-budaya / warisan budaya …..) Segala usaha perdamaian manusia gagal dan atau justru sumber energi potensial yang membuat perang meluas, terbuka dan merusak dunia. Kekeliruan pendekatan penyelesaian masalah dapat memicu makin kompleknya masalah.
Masa damai tidak dapat dipisahkan dengan ciri / tanda yang menjadi pertanda hadirnya masa damai. Tanda yang menjadi ciri masa damai adalah:
  • Yesaya 2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
  • Yesaya 2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
  • Yesaya 2:12 Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan;
Berdasarkan ayat di atas maka ditandai dengan adanya persamaan ideologi yakni memiliki kesamaan yakni semua hidup dalam pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem dan Tuhan dengan jelas tampak melakukan ketetapan dan peraturannya sehingga bukan hanya tidak ada celah untuk melakukan perampasan bahkan meninggikan diri sekalipun akan direndahkan. Semuanya berduyun duyun dari segala bangsa dapat bebas masuk ke Yerusalem menandakan tidak adanya pemeriksaan dokumen imigrasi dan penjagaan keamanan meskipun dari bangsa lain yang menandakan suatu pemerintahan yang bersifat global dimana diduga sudah tidak ada ekspansi perluasan wilayah kekuasaan.
Masa damai adalah keadaan yang akan dinikmati manusia pada generasi mendatang setelah nyata-nyata manusia berjuang menciptakan kedamaian namun tidak mampu. Saat ini umat-Nya diajarkan untuk berdamai dengan Tuhan sebagai dasar untuk berdamai dengan sesama manusia justru dapat menimbulkan pertikaian dan pedang (http://shpirt.org/2011/02/11/kedamaian-tetapi-pedang/)
Perang adalah bagian dari turunan sifat dasar manusia dan juga bagian dari hidup manusia. (Pengkhotbah 3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.) Menghentikan perang terjadi biasa setelah ada pihak yang kalah dan tidak dapat melanjutkan peperangan namun dalam damai yang abadi dilahirkan dari sikap hati yang sudah diubahkan Tuhan menjadi manusia baru yang berjalan dalam Roh Tuhan dan dalam lingkungan kudus penuh kemuliaan-Nya.
Dunia saat ini sudah terhilang dari kemuliaan-Nya dan Dia datang menghampiri manusia tetapi manusia menolaknya namun setiap yang menerima menjadi anak-anak-Nya tetapi dunia masih dalam pengaruhi Iblis. Jika Iblis diikat dan dilumpuhkan maka barulah dapat hadir kedamaian mendekati dengan keadaan di Sorga. Masa damai adalah masa otoritas kuasa Allah hadir di bumi demikian kuat dan hebat sehingga Iblis lumpuh dan tidak berkutik.
Masa damai adalah jawaban doa yang diajarkan Tuhan Yesus. Datanglah Kerajaan-Mu di Sorga dan jadilah kehendak-Mu di bumi. Yesus mengajarkan setiap anak-anak-Nya berdoa kepada Bapa agar kerajaan-Nya nyata. Doa ini harus menjadi seruan yang berkesinambungan sampai Allah sendiri mengenapkan janji-Nya dengan hadir secara kuat dan nyata menjadi wasit bagi semua bangsa dan mendirikan masa damai.
Keadaan damai adalah kesempatan terbaik bagi manusia untuk memuliakan Allah Pencipta Langit dan Bumi tetapi keadaan terbaik bukanlah jaminan manusia mencari Tuhan Allah lalu percaya dan memuliakan Allah dengan segenap hati. Dalam kondisi saat ini yang tidak dalam kondisi terbaik, namun Allah telah memberikan yang terbaik yakni keselamatan, pengampunan dosa dan Roh-Nya yang memeteraikan kita masuk dalam kerajaan sorga tempat kedamaian sempurna dan kekal sebagai impian manusia dalam sejarah lintasan waktu yang diberikan Allah kepada manusia dan kita diberikan kesempatan pada saat ini dan generasi saat ini menikmati yang terbaik dari Tuhan dan Tuhan mempunyai banyak cara agar kita dapat diubah, diciptakan dan dijadikan manusia yang segenap hati percaya dan memuliakan Tuhan.

No comments:

Post a Comment