"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Sunday, February 12, 2012

beradaptasi Dalam Keadaan Bencana


Yehezkiel 7:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, bencana demi bencana akan datang!// Kështu thotë Zoti, Zoti: “Një gjëmë, një gjëmë e paparë, ja ku erdhi. //
 כֹּה אָמַר אֲדֹנָי יְהוִה רָעָה אַחַת רָעָה הִנֵּה בָאָה׃
Yehezkiel mencatat sejarah manusia senantiasa tidak dapat dilepaskan dari serangkaian bencana. Bencana hadir akibat tindakan manusia yang bertindak meleset dari harapan dan standar TUHAN.  Hal Bencana, Yehezkiel dalam pewahyuan Tuhan menulis :
  • 7:3 Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji.
  • 7:4 Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN
Tuhan yang Penuh Kasih, Dia juga Hakim Maha Adil sehingga dalam keadilan-Nya, Dia menyatakan murka-Nya dalam bertindak dalam menegakkan hukum dan keadilan sehingga manusia dihukum melalui hadirnya bencana. Bencana hadir melenyapkan kehidupan yang ada.  (Yehezkiel 7:6 Kesudahan datang, kesudahanmu tiba, seakan-akan ia terbangun melawan engkau, lihat datangnya)
Bencana alam secara dramatis mengubah lingkungan dan menuntut manusia yang masih hidup untuk beradaptasi dan melakukan perubahan. Perubahan yang disebabkan tuntutan beradaptasi berdasarkan penjelasan Paul A Bell dalam Environmental Psychology membedakan pernyesuaian beradaptasi dalam tiga tahap yaitu : tahap prabencana, tahap terjadinya bencana dan sesaat setelah terjadi bencana serta tahap pasca bencana. Tahap prabencana dapat dilakukan bila bencana dapat diprediksi seperti gunung meletus, banjir kiriman ….. tetapi seringkali bencana hadir tanpa melalui tahap prabencana sehingga datangnya sangat mengejutkan, tiba-tiba seperti bermimpi dan sekejab memandang segala sesuatu telah berubah, rusak dan lenyap serta hadirnya korban jiwa.
Yehezkiel menyatakan bahwa bencana terjadi secara beruntun disebabkan tindakan manusia yang menyakiti dan tidak berkenan kepada Tuhan agar manusia sadar dan melakukan perubahan dan beradaptasi tetapi yang terjadi dalam penglihatan Yehezkiel adalah :
  • 7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
  • 7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.
  • 7:27 Raja akan berkabung dan pemimpin akan diliputi kekagetan dan tangan seluruh penduduk negeri itu menjadi lemas ketakutan. Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
Bencana seharusnya mengigatkan manusia akan pengajaran dan nasihat dari Firman  Tuhan di Alkitab dan manusia yang hidup melakukan fungsi tugas dan peran sebagai imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah yang telah memanggil dari gelap kepada terang yang ajaib atau sekurang-kurangnya sebagai umat sisa yang masih dipercaya untuk menjalani kehidupan.
Dalam kajian ilmu sosial, bencana yang beruntun terus menerus seharusnya manusia memiliki grand design terhadap korban selamat seperti evakuasi, tanggap darurat, alokasi dana, penanganan trauma psikologis. WHO memperkirakan bahwa dalam setiap bencana, sebanyak 50% korban selamat alami trauma psikologis dan sampai 10% akan mengalami manifestasi yang berat ( data lain menyebut sampai 20%) Gejala gejala psikologis yang timbul diantaranya :
Quarantelli, penyesuai pasca bencana adalah kecenderungan kuat dari daerah yang terkena bencana untuk mengandalkan masyarakatnya sendiri dalam pemulihan daerah daripada meminta bantuan dari luar. Bantuan dari luar dalam rekonstruksi daerah merupakan jalan terakhir namun bencana (besar) ada kecenderungan mengorganisasi masyarakat untuk membantu dirinya sendiri dan menerima bantuan dari luar.
Beradaptasi berjalan dengan situasi memulihkan kondisi korban seperti trauma fisik, trauma mental, kerusakan infrastruktur, ekonomi berhenti, masalah kesehatan ….. yang dalam kondisi tertentu adaptasi tidaklah menghentikan hadirnya bencana beruntun sebelum tingkat keadilan TUHAN terhadap daerah tersebut terlaksana dengan sempurna dan atau tidak ada pertobatan ( dalam konteks Kitab Yehezkiel)
Kata sebuah bencana dan bencana dalam teks di atas berasal dari kata “ רָעָה אַחַת רָעָה” dan kata רָעָה menurut Strong’s memiliki pengertian sebagai :kejahatan, penderitaan, kesusahan, cedera  sedangkan menurut NASB adalah kemalangan, kesulitan , penderitaan, bencana (kemanusiaan), bencana (alam), bencana, ketidaknyamanan , gangguan, kesesakan, kejahatan, perbuatan jahat, penjahat *, kejahatan, kejahatan besar , kerusakan, terluka, sakit, melukai, luka, penderitaan, kemalangan, kemalangan, sakit, situasi, kesedihan, kesulitan, masalah, sangat *, fasik, perbuatan fasik, jahat, kejahatan, celakalah, kemalangan, yang salah, kesalahan.
Dalam keadilan Tuhan, DIA mengizinkan yang jahat menimpa umat Israel yang mewakili semua manusia yang meleset dari harapan setelah dididik TUHAN sehingga yang jahat dibiarkan terjadi dalam wujud bencana yang beruntun sambung menyambung membuat penderitaan, kesusahan, cedera bahkan lenyap dari bumi dengan maksud umat sisa bertobat dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang telah diajarkan oleh para imam.
Bencana menyebabkan kesulitan makanan, pakaian, tempat berteduh, air bersih dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar manusia untuk tetap dapat melanjutkan hidupnya bagi mereka yang tidak lenyap tertelan bencana dan menyebabkan menjadi miskin atau semakin miskin dan menjadi terisolasi atau makin terisolasi
Tahap prabencana diperlukan para imam memperdengarkan pengajaran Firman yang benar disamping langkah dan tindakan untuk menghadapi kemungkinan bencana agar terdapat kemampuan evakuasi  dan memperkecil resiko jatuhnya korban.
Beradaptasi dalam bencana berdasarkan Yehezkiel terjadi sampai  Aku (Tuhan) akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku (Tuhan) akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” Dengan bertobat maka itu tindakan manusia untuk kembali kepada-Nya meski tidak memberikan jaminan bahwa penghakiman lenyap ….. namun di dalam DIA ada harapan masa depan karena DIA pembuat mukjizat. (Yehezkiel 37:11 Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang……37:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.)

No comments:

Post a Comment