"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." { Wahyu 4:11}

Tuesday, August 23, 2011

Perjanjian Sunat



וּנְמַלְתֶּם אֵת בְּשַׂר עָרְלַתְכֶם וְהָיָה לְאֹות בְּרִית בֵּינִי וּבֵינֵיכֶם׃

Kejadian 17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.

Sunat adalah tanda perjanjian antara Tuhan dengan kaum Abram. Tanda dari kata  לְאֹות dari kata dasar אוֹת yang memiliki pengertian menurut Strong's adalah sinyal (secara harfiah atau kiasan), sebagai bendera, rambu, monumen, pertanda, ajaib, bukti, dll - tandai, keajaiban, (en-) tanda,tanda. Tanda Sunat sebagai tanda perjanjian Abram dengan Tuhan adalah sesuatu yang telah dikenal di Mesir dan Abram yang pernah berkunjung ke Mesir memahami apa yang harus dilakukan saat Tuhan memberikan perintah melakukan Sunat. Abram pun melakukan sunat dengan benar dan tepat. Tanda Sunat telah dilakukan sejak zaman prasejarah, diamati dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba. Alasan tindakan ini secara buktian keotentikan secara ilmiah masih belum jelas pada masa itu tetapi teori-teori memperkirakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau persembahan, tanda penyerahan pada Yang Maha Kuasa, langkah menuju kedewasaan, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah estetika atau seksualitas. Dalam antropologi budaya, praktek sunat dikenal juga oleh penduduk Korea Selatan,Amerika, dan Filipina.

Berdasarkan keterangan Kitab Kejadian 17:1, Tuhan dan Abram mengadakan perjanjian sunat pada saat usia Abram secara medis sudah tidak mungkin lagi mengharap janji Tuhan, yakni keturunan, sebab saat itu  Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Dalam kondisi tidak mungkin mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan, Tuhan datang dan Abram mengadakan perjanjian Sunat yang saat itu diduga telah dilakukan Bangsa Mesir sebagai tanda menyerah dan menyembah kepada Yang Maha Kuasa. [Ulangan 7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --]

Perjanjian Sunat dilakukan karena Abram adalah kaum yang kecil, tidak memiliki keturunan namun Abram berlaku berkenan kepada Tuhan sehingga Perjanjian Sunat diberikan sebagai tanda ketidakberdayaan dalam budaya Mesir yang telah didatanginya dilakukan oleh Abram dan bagi Tuhan tanda itu adalah pijakan yang kuat untuk melakukan tanda keajaiban dengan menjadikan yang paling kecil menjadi bangsa yang besar sebagaimana janji Tuhan kepada Abram. Janji Tuhan saat pengikatan perjanjian Sunat adalah : {Kej 17:4-6}

  • 17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
  • 17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
  • 17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.


Dan setelah Abram melakukan Sunat maka namanya berubah menjadi Abraham serta kemudian hari melahirkan anak dari Sarai yang ganti nama menjadi Sarah dan setelah Sarah meninggal, Abraham menikah lagi dengan Ketura dan memiliki sejumlah anak. {1Tawarikh 1:32 Keturunan Ketura, gundik Abraham: perempuan itu melahirkan Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan.} Saat Abram percaya janji Tuhan dengan hidup berkenan kepada-Nya dan disisi lain menyerah dan mengharapkan tanda keajaiban dari Tuhan maka Tuhan bertindak melakukan keajaiban untuk kemuliaan nama-Nya. {Yesaya 60:22 Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.}




Setelah Abram yang menjadi Abraham setuju mengikat perjanjian Sunat, maka terjadilah penyunatan masal. { Kejadian 17:23 Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya} Abraham menyerah dan percaya bahwa Allah memegang janjiNya sekalipun mustahil sebab percaya akan adanya keajaiban. Tanda sunat dalam perjanjian sunat Abraham menegaskan peran telingga yang mendengarkan Firman Tuhan, hati yang percaya kepada-Nya dan hidup yang berkenan kepada Tuhan bukan karena tradisi dan ritual budaya dan atau alasan sosialm budaya dan kesehatan, meskipun secara praktek lahiriah adalah serupa dengan di Mesir.


Matius Henry Whole Bible Commentary melihat dampak perjanjian sunat sebagai tanda isyarat  tiga hal:

  • 1. Hal ini didirikan, tidak harus diubah atau dicabut. Itu adalah tetap, itu diratifikasi, itu dibuat sebagai perusahaan sebagai kekuatan ilahi dan kebenaran bisa membuatnya.
  • 2. Hal ini mensyaratkan, itu adalah perjanjian, bukan dengan Abraham saja (maka akan mati dengan dia), tetapi benih dengan benih setelah dia, tidak hanya benih setelah daging, tetapi rohaninya.
  • 3. Ini adalah abadi dalam arti dan makna injili itu. Perjanjian rahmat abadi. Ini adalah dari kekal dalam nasihat itu, dan kekal di konsekuensi itu, dan administrasi eksternal itu ditransmisikan dengan segel untuk benih orang percaya, dan administrasi internal dengan Roh benih Kristus di setiap zaman.




sumber: weruah.wordpress.com

No comments:

Post a Comment